Yamaha YZR-M1 |
Honda RC-213V |
Ducati Desmosedici GP15 |
Dear rekan-rekan Jum Rahadiantono yang luar biasa. Minggu kemarin gelaran MotoGP telah berakhir dengan race penutup dilakukan di sirkuit Valencia Spain yang di menangkan oleh Jorge Lorenzo dari team Yamaha Movistar yang juga akhirnya meraih gelar juara dunia MotoGP 2015 dengan selisih point yang tipis dari rekan satu teamnya yaitu Valentino Rossi. liputan balapannya dapat dibaca pada tulisan sebelumnya ya.
Selama balapan MotoGP, seringkali kita dibingungkan dengan performa Motor Ducati dan Honda yang sangat kencang pada trek lurus. Namun Motor Yamaha sangat mendominasi pada saat tikungan terutama tikungan yang cukup tajam. Mengapa bisa terjadi ya ? Mari kita ulas hal-hal yang sangat mendasar bagi ketiga motor ini.
Yamaha YZR-M1
Mesin : 1000cc, Liquid cooled, inline four cilinder with crossplane crankshaft.
Power : over 240hp (176 kw)
Honda RC-213V
Mesin : 1000cc, Liquid cooled, four stroke, DOHC, V-4
Power : Over 175 kw
Ducati Desmosedici GP15
mesin : 1000cc, Liquid Cooled, Four stroke, evo Desmodromic, DOHC, V-4 90 degree
Power : over 240 hp.
Dari konfigurasi mesin, ternyata ketiganya memiliki konfigurasi mesin yang berbeda.
Yamaha YZR-M1 dengan mesin Inline 4 silinder (I-4) |
Yamaha menggunakan konfigurasi mesin 4 silinder inline biasa disebut I-4. dengan konfigurasi ini maka ukuran mesin akan lebih kompak (kecil) sehingga tidak memakan banyak tempat namun kekurangannya adalah gaya-gaya didalam mesin menjadi tidak balance karena gaya-gaya mengarah ke satu arah sehingga output power tidak maksimal. Kelebihan konfigurasi ini maka jarak sumbu roda bisa diperkecil sehingga lincah untuk bermanuver.
Honda RC-213V dengan mesin V-4 silinder |
Sedangkan Honda menggunakan mesin V-4 yaitu 4 silinder dengan konfigurasi V. Dengan konfigurasi V (biasanya dengan sudut 45 derajat) maka gaya-gaya didalam mesin akan lebih balance dari mesin I-4 sehingga efisiensi akan lebih baik yang berakibat pada output power yang lebih besar. Namun dengan konfigurasi ini maka dimensi mesin akan lebih besar sehingga akan memakan banyak tempat yang akhirnya jarak sumbu rode akan lebih panjang sehingga kurang baik untuk bermanuver.
Ducati Desmosedici GP15 dengam mesin L-4 silinder |
Nah, Ducati menggunakan konfigurasi yang juga berbeda. V-4 90 deg. atau bisa kita sebit L4 karena sudutnya yang 90 derajat. keuntungannya adalah gaya didalam mesin yang lebih balance dari mesin I4 dan V4 karean sudut yang lebih besar yaitu 90 derajat sehingga tentu saja output power akan lebih besar. Namun dengan konfigurasi ini maka dimensi mesin akan jauh besar dari I-4 dan V-4 sehingga memakan banyak tempat yang akhirnya jarak sumbu rode akan lebih panjang yang daampaknya daya manuver yang buruk.
Sehingga sekarang terjawab mengapa motor yamaha sangat lincah dalam bermanuver sedangkan Ducati sangat kencang saat trek lurus. Sedangkan Motor Honda berada di tengah-tengahnya.
Pemilihan konfigurasi mesin tergantung kebijakan masing-masing pabrikan, mau mengejar top speed atau lincah bermanuver.
Silahkan direview dan semoga berguna.