Saturday, July 25, 2015

Impresi pertama Pertalite...


Dear rekan2 Jum Rahadiantono yang luar biasa... Jumat kemarin tanggal 24 Juli 2015 merupakan hari pertama di luncurkannya BBM Pertalite oleh PERTAMINA. Hemmm jadi penasaran seperti apa sih impresinya? Apakah perbedaannya dengan premium dapat kita rasakan?

Berhubung BBM premium di sepeda motor saya masih penuh maka saya harus sabar menunggu hingga premium dimotor menjadi habis dan itu terjadi saat saya pulang dari kantor. Kemudian saya langsung masuk ke SPBU di jalan raya Cipayung Jakarta Timur.

Seperti biasa kita harus ikut bergabung di antrian. Ternyata BBM Pertalite digabung dengan dispenser Pertamax, lumayan dianggap BBM berkelas nih. Ketika tiba giliran saya mengisi Pertalite, saya merogoh kocek senilai rp. 20ribu. Ternyata 1 liternya seharga rp. 8.400 sehingga saya mendapat 2,38 liter. Lumayan mengisi penuh tangki motor bebek saya. 

Oh iya... Nozzle/keran Pertalite ini berwarna putih. Saya jadi penasaran, apakah BBM ini juga diberi pewarna putih ? Berhubung malam hari maka saya tidak bisa melihat jelas warna cairan Pertalite ini. 

Setelah bensin terisi, perjalanan pulang dilanjutkan. Impresi yang saya rasakan, motor ini terasa lebih bertenaga, mirip seperti jika diisi Pertamax. Apakah ini hanya sugesti atau benar2 nyata. Sayang sekali rumah saya sudah dekat sehingga impresi yang saya rasakan belum cukup lama.

Jika memang power yang didapat dengan mengkonsumsi Pertalite menjadi naik signifikan, maka BBM ini bisa menjadi pilihan altenatif bagi mereka yang membutuhkan performa kendaraan yang lebih baik dengan harga yang tetap tejangkau... Good job PERTAMINA...

Thursday, July 23, 2015

Bersiap sambut PERTALITE...

Dear rekan Jum Rahadiantono yang luar biasa.... Mengutip dari Kontan.co.id... Mulai besok hari Jumat tanggal 24 Juli 2015, PT. PERTAMINA akan melakukan tes pasar dengan menawarkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite kepada konsumen. 

Rencananya, bahan bakar minyak dengan kadar oktan RON 90 ini sudah bisa dibeli di 103 SPBU yang meliputi Jakarta, Bandung dan Surabaya. 

Untuk bahan bakar sepeda motor, PERTAMINA selama ini sudah menyediakan Premium RON 88, Pertamax RON 92 dan Pertamaxplus RON 95. Semakin tinggi angka RON maka bensin yang diberi kompresi tinggi diruang bakar menjadi tidak mudah terbakar dengan sendirinya karena mesin gasoline seharusnya pembakaran karena dipantik oleh busi.

Untuk sepeda motor dengan mesin berpendingin sirip (air cooled), seperti yamaha Jupiter Z1, honda supra dan blade, yamaha mio m3 dan honda beat, kompresinya rata2 rendah, sekitar 9.0:1 hingga 9.3:1. Kompresi dibawah 10:1 umumnya cukup menenggak Premium. 

Namun jika kompresi sudah diatas 10:1 seperti yamaha Jup MX, xeon, vixion, honda vario 125 & 150, cb150, maka sudah selayaknya menggunakan Pertamax atau Pertamax Plus. Jika dipaksakan menggunakan Premium maka tenaga yang dihasilkan tidak maksimal. Namun apa boleh buat, faktor hitung-hitungan ekonomi yang lebih murah membuat konsumen tetap menggunakan Premium. 

Namun dengan hadirnya Pertalite RON 90 Dengan harga berada diantara Premium dan Pertamax maka keberadaannya cukup menarik untuk diperhitungkan terutama jika kita memiliki pandangan bahwa tenaga motor akan lebih baik. Dan tentu saja kadar sulfur/belerang yang terkandung lebih sedikit sehingga ruang bakar tidak mudah kotor.

Tapi tunggu sampai besok ya. Semoga SPBU yang saya lewati saat berangkat dan pulang kerja menjual BBM ini sehingga kita bisa mencobanya dan menginformasikan impresinya....

Monday, July 20, 2015

Selamat bekerja.....


Suasana pagi hari di perempatan Arion jl. Pemuda, Jakarta Timur.

Dear rekan-rekan Jum Rahadiantono yang luarbiasa.... Hari ini Senin tanggal 20 Juli 2015 merupakan hari pertama bekerja setelah libur hari raya Idul Fitri, Walaupun beberapa teman yang lain masih menghabiskan waktu libur dikampung halaman. Ya, budaya mudik masih belum dapat dilepaskan dari negeri ini akibat tidak meratanya pembangunan. 

Saya sendiri memulai kerja hari ini. Pagi ini rute saya menuju kantor melewati jalan besar, mulai dari jalan raya Bogor melalui Kramat Jati, Cilitan, UKI, DI Pandjaitan (by pass), belok ke jalan Pemuda dan tiba di Pulogadung. 

Daerah Kramat Jati yang biasanya macet selama 24 jam, pagi ini terasa lengang akibat belum beroperasinya para pedagang. Antrian panjang di perempatan cililitan juga tidak nampak. 

Sepinya jalanan membuat Jupiter MX saya dapat meraih kecepatan 100 km/jam dengan sangat mudah walaupun saya batasi 80km/jam. Suatu kondisi yang mustahil terjadi dalam kondisi normal. Waktu tempuh yang biasanya mencapai 1 jam 15 menit, sekarang dapat diraih dalam 40 menit... Luar biasa. Berkendara menjadi sangat menyenangkan. 

Namun lancarnya arus lalulintas tidak serta merta menghilangkan pelanggaran lalulintas. Masih saja ditemukan pengendara yang melintasi jalur busway padahal jalur umum terlihat sepi. Masih saja ada yang menerobos lampu merah walaupun antrian tidak panjang. Kita hanya bisa berharap mereka yang melanggar, suatu saat dapat tersadarkan bahwa perbuatan mereka merugikan diri sendiri dan orang lain. Namun kita sendiri jangan sampai ikut-ikutan untuk melanggar lalulintas, buktikan bahwa masih ada ketertiban lalulintas di negeri ini. 

By the way.... Hilangnya macet membuat saya dapat tiba dengan cepat di kantor. Membuat semangat untuk bekerja tetap terjaga, tidak berkurang. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi hari ini dan hari-hari selanjutnya.....

Selamat bekerja kawan.... Setiap hari adalah waktu yang berharga... Mari membuatnya berarti dan bermanfaat... Minimal bagi diri sendiri dan keluarga kita.... 

Friday, July 17, 2015

Jum Rahadiantono mengucapkan .... Selamat hari Raya Idul Fitri... Mohon Maaf Lahir dan Batin

Jum Rahadiantono mengucapkan …. Selamat Idul Fitri… Mohon Maaf lahir dan batin…


Sahabat Jumrahadiantono yang Luar biasa…. Tidak terasa satu bulan penuh umat muslim melakukan Ibadah Puasa… menahan lapar dan dahaga… menahan segala hawa nafsu berbuat buruk… dan akhirnya tibalah kita di hari yang suci ini. Jum Rahadiantono mengucapkan selamat hari Raya idul Fitri… Minal Aidin Walfaidzin… mohon maaf lahir dan batin.

Kebetulan di tahun ini saya tidak mudik ke kampung halaman di Surakarta Jawa Tengah sehingga dapat merasakan suasana kota Jakarta yang sangat sepi. Jalanan terasa sangat lancar. Sungguh suatu keadaan yang sangat istimewa dan tidak dapat dirasakan pada hari-hari biasa.

Saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Presiden Republik Indonesia, Kementrian Pekerjaan Umum dan pihak-pihak yang telah berupaya dengan segala kerja kerasnya sehingga di tahun 2015 ini rakyat sudah dapat berangkat mudik menggunakan jalan tol Cikapali. Berita-berita di media massa menyebutkan bahwa kemacetan luar biasa yang umumnya terjadi pada saat musim mudik di jalur Pantura Jawa barat berkurang drastis. Tidak banyak lagi terlihat pemudik yang kelelahan akibat harus bersabar berada dalam kemacetan berjam-jam bahkan berhari-hari.

Bagi yang masih mudik di kampung halaman,dimohon agar tetap waspada, jaga kondisi tubuh agar tetap fit dan jangan terpancing untuk memacu kendaraan melebihi batas kecepatan yang telah ditetapkan. Ingat safety first. Keluarga menunggu agar anda dapat pulang dengan selamat.

Selamat merayakan hari raya … selamat berlibur …. Dan kembali lagi dengan produktifitas yang lebih baik….


Saturday, July 11, 2015

Byson vs Megapro vs Apache. Part 4: value

YAMAHA BYSON FI VS HONDA MEGAPRO FI VS TVS APACHE 160

 













PART 4 : VALUE

Sahabat Jumrahadiantono yang Luar biasa…. Pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai engine, chasis dan desain. Kali ini kita akan membahas hal yang terakhir yaitu mengenai Value.

Jika kita berbicara mengenai Value (nilai) maka ada 2 hal yang akan kita review yaitu harga dan after sales service

HARGA

Yamaha Byson FI    : Rp. 21,25 juta
Honda Megapro FI   : Rp. 21,20 juta
TVS Apache 160      : Rp. 16,85 juta

Yamaha Byson dan Honda Megapro yang notabene merupakan pabrikan Jepang memiliki harga jual yang mirip karena menyasar segmen yang sama.
Sedangkan TVS Apache mau tidak mau harus memberikan harga yang kompetitif agar mampu bersaing dengan kedua pabrikan tersebut walaupun kenyataannya masih sulit bersaing akibat image pabrikan India yang belum kuat.

AFTER SALES SERVICE

Untuk jaringan After Sales Service tentu saja Yamaha dan Honda lebih unggul dengan jaringan bengkel resminya nya yang cukup banyak dibandingkan jaringan bengkel resmi TVS.

FINAL RESULT

Berikut ini adalah final result kedua motor ini :
1.    Engine : Byson : 1 , Megapro: 0, Apache : 1
2.    Chasis : Byson : 2 , Megapro: 1, Apache : 0
3.    Desain ; Byson : 1 , Megapro: 0, Apache : 0
4.    Value   : Byson : 1 , Megapro: 1, Apache : 1
NILAI TOTAL
Byson             : 5
Megapro        : 2
Apache          : 2

Congratulation to Yamaha Byson dengan kemenangan mutlak (5 poin) dari Honda Megapro dan TVS Apache . Ini merupakan bahan pertimbangan bagi Honda dan TVS guna mengejar kekurangannya.

Jadi sudah tidak bingung lagi dalam menentukan pilihan ya ?
Tinggal siapkan uangnya dan pergi kedealer untuk memboyong Yamaha Byson FI.


Yamaha Byson FI ? …. Josss banget…. Pilihan tepat…..

Byson vs Megapro vs Apache. Part 3 : desain

YAMAHA BYSON FI VS HONDA MEGAPRO FI VS TVS APACHE 160


PART 3 : DESAIN

 












Sahabat Jumrahadiantono yang Luar biasa…. Pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai Engine yang dimenangkan oleh Byson dan Apache. 
Sedangkan Chassis dimenangkan mutlak oleh Byson.

Kali ini kita akan membahas lebih area yang lebih seru yaitu mengenai desain. Penilaian akan sulit karena desain adalah selera masing-masing individu. Namun saya akan berusaha untuk lebih objective. Akankah Yamaha Byson kembali unggul dibanding Megapro dan Apache??? 


TAMPANG DEPAN

Untuk penampilan depan, area yang penting adalah Head lamp karena area inilah yang paling awal diperhatikan orang dan merupakan bagian penting desain secara keseluruhan.

Yamaha Byson kali ini menggunakan batok lampu dengan sudut-sudut tajam dan aggressive, sangat cocok untuk yang berjiwa muda.

Sedangkan Megapro tampil dengan lampu yang lebih besar dengan sudut-sudut yang membulat sehingga  terlihat membosankan. cocok untuk mereka-mereka yang sudah sepuh.

TVS Apache menggunakan lampu yang besar dan membulat, disainnya mirip megapro, khas motor India.


TANGKI

Tangki Byson terlihat besar dan gagah layaknya motor-motor cruiser Jepang. Sedangkan tangki Megapro mengambil desain punuk unta, tampak old style dan membosankan. Tangki Apache berdesain lawas namun cukup gagah.


AIR SHROUD


Shroud Byson dan Megapro cukup dinamis dan modern sedangkan shroud Apache terkesan kaku dan minim lekukan.



BUNTUT


Hanya jok Byson yang menganut split seat ditunjang dengan body yang berlekuk gagah sehingga tampak sporty.
Megapro menganut desain jok menyambung depan belakang dengan desaian body yang lebar namun tidak jelas.
Apache menganut desain jok menyambung depan belakang dengan desain body yang biasa saja, tidak ada yang menonjol.

KNALPOT

Byson hadir dengan knalpot besar dan cover yang berlekuk gagah.

Sedangkan knalpot megapro dan  apache tampil apa adanya dengan cover juga apa adanya.

RESULT

Yamaha  benar-benar memberikan desain yang gagah pada Byson FI, headlamp yang gahar, shroud yang kekar split seat, knalpot yang kekar. Benar-benar desain yang dapat bersanding dengan motor-motor cruiser dengan cc ebih besar.


Apache tampil lebih konvensional. Cukup aggressive namun kurang impressive.

Sedangkan Megapro tampil membosankan dengan disain yang ketinggalan jaman.


Oke, cukup sekian review kita kali ini. Next-nya akan kita sambung dengan value. 

Silahkan berrkomentar bagi yang memiliki penilaian lain… terutama bagi pemilik Honda megapro dan TVS Apache yang tidak puas dengan penilaian ini ???

Desain Yanaha Byson FI? Jossss banget..............


Friday, July 3, 2015

BYSON VS MEGAPRO VS APACHE. PART 2 : CHASIS

YAMAHA BYSON FI VS HONDA MEGAPRO FI VS TVS APACHE 160

PART 2 : CHASIS

YAMAHA BYSON FI
HONDA MEGAPRO FI



TVS APACHE RTR 160













Sahabat Jumrahadiantono yang Luar biasa…. Pada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai engine dengan hasil berimbang. Kali ini kita akan membahas mengenai Chasis. Apakah hasilnya akan sama atau berbeda ? Mari kita review sama-sama.....

RANGKA

Karena menyandang genre yang sama yaitu motor cruiser maka ketiga motor ini ini menggunakan konstruksi rangka yang sama yaitu diamond tubular. Kelebihan rangka ini adalah konstruksi yang cukup flexible sehingga sangat cocok digunakan untuk meliuk-liuk di jalanan aspal perkotaan maupun sedikit jalan tanah offroad

DIMENSI DAN BERAT

YAMAHA BYSON
P x L x T                         : 1990 mm x 780 mm x 1045 mm
Jarak Sumbu roda          : 1340 mm
Jarak terendah ketanah : 170 mm
Tinggi tempat duduk      : 790 mm
Berat isi                          : 133 kg
Kapasitas tangki bensin : 12 Liter

HONDA MEGAPRO
P x L x T                         : 2052 mm x 742 mm x 1079 mm
Jarak Sumbu roda          : 1316 mm
Jarak terendah ketanah : 156 mm
Tinggi tempat duduk      :    --- mm
Berat isi                          : 135 kg
Kapasitas tangki bensin : 12.3 Liter

TVS APACHE
P x L x T                         : 2085 mm x 730 mm x 1105 mm
Jarak Sumbu roda          : 1300 mm
Jarak terendah ketanah : 165 mm
Tinggi tempat duduk      :    --- mm
Berat isi                          : 137 kg
Kapasitas tangki bensin : --- Liter
  
Jika membandingkan dimensi ketiga motor ini maka kita akan mendapatkan bahwa dimensi Yamah Byson yang paling kecil. Cukup mengejutkan karena tampang Bysonlah yang paling gagah dan gahar. Dua jempol untuk desain Yamaha Byson ini. Dengan dimensi yang lebih kecil maka akan mudah untuk meliuk-liuk di kemacetan Ibukota. Apalagi ditunjang bobot yang paling ringan.

KAKI-KAKI DEPAN

YAMAHA BYSON
Suspensi depan      : telescopic
Ban depan               : 100/80-17 MC (52P) tubeless
Rem                         : Cakram hydraulic

HONDA MEGAPRO
Suspensi depan      : telescopic
Ban depan               : 80/100-17 MC (46P) tubetype
Rem                        : Cakram hydraulic

TVS APACHE
Suspensi depan      : telescopic
Ban depan              : 90/90-17 MC (46P) Tubeless
Rem                        : Cakram hydraulic

Pada area kaki depan dapat dipastikan di dominasi oleh Yamaha Byson. Suspensi depan yang kekar dan terbesar dikelasnya. Ban paling lebar dengan type tubeless mebuat kecut pemilik Honda Megapro.

KAKI-KAKI BELAKANG

YAMAHA BYSON
Suspensi belakang   : Monoshock
Ban depan                : 130/70-17 MC (62P) tubeless
Rem                          : Teromol (drum brake)

HONDA MEGAPRO
Suspensi belakang   : Monoshock
Ban belakang           : 100/90-17 MC (52P) tubetype
Rem                          : Cakram hydraulic

TVS APACHE
Suspensi depan      : telescopic
Ban depan                : 110/80-17 MC (46P) Tubeless
Rem                          : Teromol (drum brake)

Untuk ukuran roda, Yamaha menang telak dengan ban super lebar 130 mm. namun rem tromolnya terlihat kurang modern.
Honda Megapro memiliki ban paling kurus dengan ban dalam namun tertolong dengan rem cakram yang membuatnya terlihat lebih modern.

RESULT

Didalam review kali ini, Yamaha menang telak karena memiliki ukuran ban depan dan belakang yang sangat lebar sehingga membuatnya terlihat sangat gagah terlebih ditunjang oleh suspensi depan yang juga kekar. Sayangnya rem tromol pada roda belakang membuatnya nampak ketinggalan jaman. Semoga dalam waktu dekat Yamaha dapat menyempurnakn rem belakang dengan type cakram.
Congratulation untuk Yamaha ...... new Byson FI pancen Josss

Next-nya akan kita sambung dengan review chasis…

Silahkan berrkomentar bagi yang memiliki penilaian lain… Silahkan berkomentar bagi pemilik Megapro dan Apache yang tidak puas dengan penilaian ini ???